Kebanyakan orang menderita mata gatal, kering, gatal, merah, berair di beberapa titik dalam hidup mereka.
Ada sejumlah kemungkinan penyebab sindrom mata gatal, dan sebagian besar terkait dengan kekeringan dan iritasi yang berlebihan pada bola mata, yang pada akhirnya dapat menyebabkan peradangan dan rasa gatal.
Mata gatal sering kali disebabkan oleh kulit kelopak mata yang gatal, yang dapat dipicu oleh berbagai faktor stres seperti kurang tidur, paparan sinar matahari yang berlebihan, atau bahkan kurangnya nutrisi yang tepat. Kondisi tersebut bisa disertai dengan mata merah, kelopak mata bengkak dan iritasi mata, dan terkadang sakit kepala juga merupakan gejala mata gatal.
Istilah medis untuk mata kering adalah “ocular pruritis”, dan ini adalah kondisi umum lainnya yang biasanya berhubungan dengan gejala sindrom mata gatal. Neuritis okuler adalah peradangan mata yang disebabkan oleh penumpukan kulit mati di permukaan bola mata (atau kelopak mata) dan karena iritasi pada lendir di sekitarnya. Namun, tidak diketahui secara pasti bagaimana peradangan ini terjadi, tetapi kemungkinan besar hal itu disebabkan oleh ketidakseimbangan cairan pelindung yang melumasi dan melindungi permukaan bola mata, yang kemudian menjadi sangat kering dan meradang.
Untuk lebih memahami kondisi ini, sebaiknya Anda membiasakan diri dengan istilah medis yang digunakan saat membicarakan sindrom mata gatal. Salah satu istilah medis yang umum adalah “mata kering”. Ini digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana tidak ada air mata berlebih di mata. Hal ini dapat terjadi karena berbagai alasan, mulai dari produksi air mata yang berlebihan oleh kelenjar dan air mata di saluran air mata, hingga kekeringan atau iritasi yang berlebihan pada kornea, kelopak mata, atau konjungtiva, yang menyebabkan jaringan mata membengkak dan menjadi peka terhadap cahaya dan udara.
Pruritis okuler juga dikenal sebagai “ocular papillitis”, dan ini adalah penyakit radang mata yang menyebabkan lapisan bola mata menjadi kering, teriritasi, bengkak dan merah. Kondisi serupa yang disebut “konjungtivitis paru” dapat menyebabkan iritasi yang sama dan dapat menyebabkan lapisan kelopak mata menjadi merah dan teriritasi.
Pruritis okuler juga dapat menyebabkan peradangan pada konjungtiva, di mana benjolan merah dan bengkak dapat terlihat di tengah konjungtiva, meskipun tidak semua kasus benar-benar mengalami ini. Pemicu umum papillitis okular termasuk bahan iritan seperti serbuk sari, angin, klorin, dan bahkan matahari, yang dapat menghasilkan panas dalam jumlah besar di mata sehingga membuat mata menjadi sangat tidak nyaman.
Infeksi mata juga merupakan penyebab umum dari kondisi ini.
Jika kondisi ini disebabkan oleh bakteri, dapat menyebabkan ruam, dan terkadang bahkan demam atau menggigil.
Infeksi mata juga dikenal sebagai “dermatitis seboroik”. Dermatitis seboroik umumnya digambarkan memiliki gejala yang mirip dengan psoriasis, dan kondisi ini menyebabkan kelopak mata menjadi gatal, merah dan iritasi.
Kondisi ini disebabkan oleh bakteri yang masuk ke kornea melalui bola mata dan saluran air mata. Saat mencapai konjungtiva, benjolan merah yang menyerupai “sakit cacar” dibuat. Perlu diketahui bahwa jenis infeksi mata ini tidak menular.
Kondisi umum lain yang menyebabkan eksim kelopak mata adalah kondisi yang dikenal sebagai “hiperhidrosis kornebral”, yaitu kondisi di mana terjadi pertumbuhan berlebihan pada kelopak mata. Kulitnya sangat tebal, dan jaringannya bisa membengkak atau menonjol dari kelopak mata. Kondisi ini cukup tidak nyaman dan juga bisa menyebabkan kelopak mata menjadi pecah-pecah atau memar.
Gatal pada mata bisa disebabkan oleh banyak hal dan bisa berkisar dari infeksi jamur seperti jamur “tinea pedis”, reaksi alergi, atau bahkan stres. Bahkan faktor lingkungan seperti paparan sinar ultraviolet atau debu, dapat berperan. Seseorang dengan reaksi alergi terhadap tungau debu atau alergen terkadang menemukan bahwa matanya terinfeksi.
Alergi mata sangat umum terjadi pada orang yang terpapar hewan peliharaan, seperti anjing dan kucing, atau sinar matahari. Orang yang terpengaruh dapat mengalami sensasi gatal atau sensasi terbakar setelah berada di dekat sesuatu yang dapat menyebabkan reaksi alergi, seperti saat mereka bersentuhan dengan bulu hewan peliharaan. Tubuh bereaksi terhadap iritasi ini dan mulai memproduksi antibodi yang dapat memicu reaksi mata yang menyebabkan mata merah, bengkak, atau iritasi.