Apa itu kekebalan kawanan? Ini adalah teori bahwa jika persentase yang cukup besar dari suatu kawanan telah terpapar penyakit tertentu, maka populasi tersebut lebih mungkin terlindungi dari penyakit tersebut.
Definisi imunitas kawanan dirumuskan oleh Akademi Sains Nasional Amerika Serikat pada tahun 1973.
Tujuannya adalah untuk menetapkan bahwa imunitas kawanan manusia merupakan faktor penting dalam menjaga kesehatan. Dalam pengertian ini, teorinya adalah menetapkan bahwa penyakit dapat ditularkan dari manusia ke hewan melalui interaksi.
Ada beberapa patogen yang dapat menyebar dari satu hewan ke hewan lainnya melalui pertukaran penyakit. Misalnya, virus yang menular dapat ditularkan dari satu hewan yang terinfeksi ke hewan lain dalam lingkungan yang terkontrol seperti peternakan atau pabrik peternakan. Diperkirakan bahwa karena manusia dan hewan telah terpapar virus yang sama, kemungkinan tubuh untuk mengembangkan kasus penyakit menjadi lebih kecil. Jika penyakit tidak ditularkan, maka penyakit tersebut akan tetap tertidur di dalam tubuh hewan yang tertular hingga memiliki kesempatan untuk ditularkan kembali ke hewan lain.
Contoh lain dari teori kekebalan kawanan adalah campak. Campak sangat menular. Manusia yang bersentuhan dengan hewan yang terinfeksi dapat tertular penyakit melalui batuk atau bersin. Jika hewan tersebut tidak memiliki kekebalan, ia akan mati karena campak. Oleh karena itu, diyakini bahwa semakin kecil persentase orang yang diimunisasi, semakin rendah risiko tertular penyakit tersebut.
Pentingnya teori kekebalan adalah membantu menjelaskan mengapa kebanyakan anak dapat menularkan penyakit dari orang tua ke anak tanpa terpengaruh.
Seorang anak yang tidak memiliki kekebalan masih dapat tertular penyakit bahkan setelah tertular penyakit melalui kontak langsung. Selama tubuh anak belum mengembangkan kekebalan, mereka dianggap rentan.
Bagian lain dari teori kekebalan adalah menjelaskan mengapa orang dewasa yang telah terpapar penyakit seringkali dapat menularkan penyakit kepada anak-anak mereka tanpa mereka terpengaruh. Ada dua alasan untuk ini. Pertama, anak yang terkena penyakit ini belum mengembangkan kekebalannya, sehingga membuatnya rentan.
Kedua, teori imunitas juga penting karena membantu menjelaskan bagaimana anak mampu mengatasi penyakit yang sebelumnya telah diberantas. Misalnya, campak pernah terjadi, tetapi telah diberantas pada tahun 1940-an. Meskipun campak sudah tidak lazim lagi, ada beberapa negara yang mayoritas penduduknya telah terjangkit penyakit ini dan memiliki kekebalan. Karena itu, jika Anda bepergian ke negara-negara tersebut, Anda tetap berisiko tertular penyakit.
Anak-anak lebih mudah terserang penyakit dibandingkan orang dewasa, tetapi mereka biasanya dapat mengatasi penyakit tersebut jika sudah divaksinasi. Artinya jika mereka terjangkit suatu penyakit, maka sistem kekebalan mereka akan cukup kuat untuk melawan penyakit tersebut. Ini sangat penting jika penyakitnya tidak terlalu serius. Orang yang immunocompromised atau yang immunodeficient tidak perlu khawatir tentang apa itu kekebalan kawanan.
Teori kekebalan kawanan penting karena memberikan penjelasan mengapa orang yang pergi ke alam liar dapat bertahan hidup di alam liar tanpa mengembangkan kekebalan apa pun terhadap penyakit.
Selain itu, penting juga untuk dicatat bahwa teori tersebut menjelaskan bagaimana hewan dapat menularkan penyakit dari satu hewan ke hewan lainnya tanpa menimbulkan kerugian bagi hewan lainnya. Ini juga menjelaskan mengapa manusia dapat mengembangkan kekebalan dan tidak mengembangkan penyakit.
Jika tidak ada kekebalan, maka satu-satunya cara manusia dapat mencegah penyakit menimpa mereka adalah jika mereka memiliki kekebalan. Namun, kebanyakan orang yang mengidap penyakit ini tidak memiliki kekebalan apa pun. Karena itu, penting bagi kita untuk melakukan vaksinasi dan berhati-hati untuk memastikan bahwa kita tidak terpapar penyakit dengan cara apa pun. Teori tersebut juga menjelaskan mengapa begitu banyak anak menderita penyakit terkait vaksin ketika mereka bersentuhan dengan hewan.
Pentingnya teori kekebalan kelompok juga menjelaskan mengapa begitu banyak anak tidak sakit ketika mereka divaksinasi. Anak-anak yang tidak terlindungi oleh vaksinasi lebih mungkin untuk tertular penyakit jika mereka sakit. Teori ini juga menjelaskan mengapa mereka yang telah mengalami gangguan kekebalan atau imunodefisiensi tidak dapat mengembangkan penyakit ketika mereka terinfeksi. Ketika mereka sakit, kekebalan yang mereka miliki memungkinkan mereka untuk melawan penyakit dengan melawan infeksi sebelum menyebar ke seluruh tubuh.
Pentingnya teori kekebalan kelompok penting bagi mereka yang ingin melindungi anak-anak mereka. Karena immunocompromised atau immunodeficiency dapat menyebabkan penyakit, maka penting bagi anak untuk divaksinasi agar terhindar dari penyakit tertular bahkan kematiannya. Anak-anak yang tidak terlindungi tidak akan mampu melawan penyakit.